loading

Author :
Uploaded : Invalid date

Sejak kecil saya gemar nonton film kartun. Donal Bebek, Tom & Jerry, dan masih banyak kartun lainnya yang menjadi hiburan di hari libur. Selain kartun, film yang populer di masa kanak-kanakku dan menjadi tontontan favorit saya antara lain Megaloman, The Flintstones, Gavan, Sarivan, Lion Man, dan Goggle-V. Nontonnya pun seru, di rumah tetangga karena kami tidak punya Televisi.

Di antara film-film tersebut, selain Megaloman, “nenek moyang ultraman, ada salah satu kartun bertema robot yang membekas di ingatan saya, Voltus V. Film ini pertama kali tayang pada tahun 1977. Film ini berkisah tentang lima anak muda yang mengoperasikan robot raksasa untuk menyelamatkan bumi dari serangan alien dari Planet Boazania.

Diceritakan kelima anak muda tersebut sudah dipersiapkan sejak dini. Dilatih khusus mengasah skillnya masing-masing sebelum ditugaskan mengendalikan robot Voltus V. Kelima anak-anak muda itu:
1.    Kenichi, berseragam merah. Pemimpin tim yang mahir dalam menembak,        balap motor dan mahir menggunakan pedang. Dia mengemudikan Volt            Crewzer yang membentuk kepala Voltus V.
2.    Daijiro Go, berseragam hijau tua. Ahli bela diri kendo dan strategi                      pertahanan. Dia mengemudikan Volt Panzer yang membentuk badan                Voltus V. 
3.    Hiyoshi Go, berseragam Hijau Muda. Jenius di bidang mekanik dan                  robotika yang juga jago berenang dan menyelam. Dia mengemudikan Volt        Frigate  yang menjadi kaki Voltus V.
4.    Megumi Oka, berseragam kuning dengan aksen merah muda. Seorang            ninja modern dari klan Koga-ryu dengan keahlian spionase dan                        pertarungan tangan kosong. Dia mengemudikan Volt Lander yang                    membentuk telapak kaki Voltus V.
5.    Ippei Mine, berseragam biru. Juara rodeo yang ahli menggunakan                    cambuk dan kemampuan akrobatik. Dia mengemudikan Volt Bomber yang        menjadi lengan Voltus V.
       (Sumber: https://www.threads.com/@travelovenesia).

Kelima pahlawan tersebut bersatu padu, bahu membahu membela bumi dari serangan Prins Heinell, pemimpin alien dari Planet Boazania. Setiap episode film ini mampu membawa imajinasi saya terbang melintasi batas nalar. Membuat saya ingin menjadi pahlawan pembela bumi juga 😊.

Voltus V dan POAC: Blueprint Organisasi Pendidikan Berbasis Sinergi Tim

Merujuk teori POAC oleh George R. Terry (1909-1979), seorang pakar manajemen asal Perancis yang mengemukakan prinsip manajemen POAC: Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling, dalam buku Principles of Management. Saya menggunakan kacamata hibrida analogi-metafora untuk menjelaskan hubungan antara teori POAC dan Voltus V sebagai berikut:

  1. Perencanaan (Planning): Menyusun Strategi Pendidikan ala Tim Voltus V
    Diceritakan bahwa sebelum kelima anak muda tersebut ditugaskan mengoperasikan robot raksasa, mereka telah dilatih sejak dini agar siap bertarung membela bumi sesuai dengan keahliannya. Tujuannya jelas yaitu mempertahankan bumi dari invasi alien.
    Dikaitkan dengan konteks pendidikan. Untuk menghasilkan generasi berkualitas, maka peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas. Oleh karena itu sangat penting lembaga pendidikan melakukan perencanaan antara lain dengan melakukan analisis kebutuhan kompetensi guru dan siswa, penyusunan kurikulum berbasis kemampuan menjawab tantangan zaman, dan penetapan indikator keberhasilan.
  2. Pengorganisasian (Organizing): Spesialisasi Peran
    Setiap anggota tim Voltus V memiliki peran yang berbeda. Ada pemimpin, ahli bela diri dan strategi pertahanan, jenius di bidang mekanik dan robotika, ahli spionase dan ahli menggunakan senjata.
    Dikaitkan dengan konteks organisasi pendidikan. Setiap unsur dalam lembaga pendidikan memiliki perannya masing-masing. Setiap peran menuntut profesionalitas. Pendelegasian tugas sebagai peran yang harus dipraktikkan idealnya sesuai dengan spesialisasi atau kompentensi yang dimiliki setiap anggota.
  3. Pelaksanaan (Actuating): Koordinasi Tim _Belajar dari Mekanisme Operasional Voltus V
    Robot Voltus V tidak akan dapat memenangkan pertempuran apabila kelima anak muda pengendalinya tidak bekerja sama dalam mengoperasikan robot raksasa tersebut. Koordinasi menjadi kata kunci keberhasilan mereka menghancurkan robot yang dikirim Heinell ke bumi. Koordinasi memungkinkan mereka selalu beradaptasi dengan baik dan cepat untuk menghadapi pertarungan dengan robot lawan berikutnya.
    Dikaitkan dengan konteks organisasi pendidikan: sekolah, keberhasilan sekolah mewujudkan tujuan yang berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan, dan menghasilkan lulusan sesuai visi sekolah sangat tergantung pada kemampuan seluruh anggota organisasi berkoordinasi di setiap kegiatan. Koordinasi dalam pelaksanaan program sekolah membantu menyelaraskan kegiatan, mengurangi tumpang tindih tugas, dan meningkatkan efisiensi sehingga sekolah dapat mencapai tujuan pendidikan dengan lebih efektif dan efisien.
  4. Pengendalian (Controlling): Evaluasi Mutu Pendidikan_Sistem Pertahanan Akademik ala Boazania.
    Pasca kekalahan pertempuran, Boazania selalu menciptakan robot baru untuk melawan Voltus V. Tentu ini berdasarkan hasil evaluasi setelah melihat kelemahan robot ciptaan makhluk bumi tersebut.
    Dikaitkan dengan konteks organisasi pendidikan. Sekolah pun harus melakukan langkah-langkah pengendalian sebagai bentuk evaluasi mutu pendidikan. Pimpinan harus melakukan monitoring proses pembelajaran melalui supervisi akademik, dan membuat keputusan berdasarkan hasil evaluasi berbasis data. Ini penting dalam rangka mekanisme perbaikan berkelanjutan. Pemimpin lembaga pendidian harus mendorong terciptanya kreativitas baru untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dan mencegah terulangnya kekeliruan serupa.

Urgensi Kolaborasi dalam POAC
Untuk mencapai hasil terbaik diperlukan kolaborasi semua pihak yang terlibat. Sinergi tim menjadi kunci utama dalam menciptakan kerja sama tim yang efektif. Seorang leader harus mampu mengarahkan seluruh anggota tim berpartisipasi aktif dalam kolaborasi yang mendorong seluruh pihak yang terlibat proktif mengambil peran produktif dalam bingkai semangat kebersamaan. 
 

Anda Perlu Login Untuk Menulis Komen